Bab 2 : OSI Datalink Layer

Datalink Layer merupakan layer ke-6 bagi transmitter dan juga layer kedua bagi receiver dalam OSI Layer. Datalink Layer bertanggung jawab untuk memeriksa kesalahan yang mungkin terjadi pada saat proses transmisi data dan juga membungkus bit kedalam bentuk data frame. Datalink layer juga mengelola skema pengalamatan fisik seperti alamat MAC pada suatu jaringan.

Datalink Layer merupakan salah satu layer OSI yang cukup kompleks, oleh karena itu layer ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 sublayer, yaitu layer Media Access Control (MAC) dan Layer Logical Link Control (LLC).

Layer Media Access Control (MAC) bertanggung jawab untuk mengendalikan bagaimana sebuah perangkat pada suatu jaringan memperoleh akses ke medium dan izin untuk melakukan transmisi data.

Layer Logical Link Control (LLC) bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan membungkus protokol network layer dan mengontrol pemeriksaan kesalahan dan juga melakukan sinkronisasi pada frame.

Tanggung jawab utama Datalink Layer ini adalah sebagai berikut :

Framing
Yaitu membagi bit stream yang diterima dari Network Layer menjadi unit-unit data yang disebut frame.

Physical Addressing
Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.

Flow Control
Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

Error Control
Datalink menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

Access Control

Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.

A. Fungsi Datalink Layer

- Melakukan proses koreksi kesalahan
- Melakukan pengelompokan frame
- Melakukan proses pengalamatan pada perangkat keras jaringan yang digunakan
- Melakukan konfigurasi terhadap bagaimana sebuah perangkat keras dapat dikonfigurasi.
- Melakukan proses grouping secara logic
- Menyediakan akses ke dalam media menggunakan MAC Address
- Mendeteksi kesalahan pengiriman dan penerimaan paket data dan melakukan proses pengkoreksian
- Menggabungkan paket data ke dalam byte, dan menggabungkan byte ke dalam frame
- Mengaktifkan dan mengakhiri link logical di antara dua node.
- Mengontrol frame dan memanage akses dari media tertentu (misalnya apakah suatu node memiliki hak untuk menggunakan media fisik.)

B. Protokol Datalink Layer

PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk Point to Point pada suatu jaringan.

SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.

C. Perangkat Datalink Layer

Switch Layer 2
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer). Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC Address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.

Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya yang dapat membuat terjadinya collision.

Bridge
Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel fibre optic atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda. Bridge berfungsi untuk membagi sebuah jaringan hingga menjadi dua buah jaringan. Bridge mengatur informasi diantara kedua sisi network agar dapat berjalan dengan teratur.

Comments

Popular posts from this blog

Bab 5 : Soal Latihan

Bab 4 : Soal Latihan

Bab 1 - Komunikasi Audio